NKRIPOST.COM-Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus memperluas kesempatan belajar bagi generasi muda. Melalui Program Beasiswa Pemuda Tangguh, ribuan mahasiswa mendapat dukungan penuh, mulai dari biaya hidup bulanan hingga pembayaran uang kuliah tunggal (UKT).
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, memastikan bahwa pada tahun 2026 jumlah penerima beasiswa meningkat drastis. Jika sebelumnya hanya 2.000–3.000 mahasiswa per tahun yang bisa menikmati program ini, kini jumlahnya melonjak menjadi 24.000 penerima dengan total anggaran Rp192,8 miliar.
“Kita ingin ada lompatan besar. Tahun depan jumlahnya kita naikkan berkali-kali lipat agar semakin banyak anak-anak Surabaya bisa kuliah,” ujar Eri, Kamis (2/10/2025), dikutip dari laman resmi Pemkot Surabaya.
Menyasar Negeri dan Swasta
Eri menegaskan bahwa beasiswa ini tidak hanya berlaku untuk mahasiswa di perguruan tinggi negeri, tetapi juga kampus swasta. Dengan begitu, lebih banyak anak muda Surabaya bisa meraih kesempatan kuliah tanpa terbentur masalah biaya.
Sejak program ini berjalan pada 2022, Pemkot Surabaya sudah membiayai 5.900 mahasiswa dengan total anggaran Rp71 miliar. Tahun depan, jumlah tersebut akan ditambah secara signifikan agar semakin banyak keluarga Surabaya bisa melahirkan sarjana baru di berbagai bidang.
Prioritas untuk Keluarga Miskin dan Pra-Miskin
Dari total 24.000 kuota, mayoritas akan diberikan kepada mahasiswa yang berasal dari keluarga miskin dan pra-miskin. Eri menegaskan, setiap keluarga dengan kondisi ekonomi tersebut harus punya minimal satu anak yang bisa lulus sarjana.
“Kita pastikan anak-anak dari keluarga miskin dan pra-miskin mendapat jaminan pendidikan sampai lulus kuliah. Itu cara kita memutus rantai kemiskinan,” tegasnya.
Selain jalur ekonomi, Pemkot juga membuka kesempatan bagi mahasiswa berprestasi agar bisa ikut serta dalam program ini.
Harapan untuk Generasi Penerus
Eri berharap, Beasiswa Pemuda Tangguh bukan hanya melahirkan sarjana, tetapi juga mencetak generasi muda yang siap menggerakkan perubahan di masyarakat.
Para penerima diingatkan agar tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial. Mereka didorong untuk rajin belajar, aktif berorganisasi, serta berkontribusi dalam lingkungan tempat tinggal.
“Kalau akademiknya bagus dan jiwa sosialnya terasah, mereka bisa jadi pemimpin masa depan dan penggerak perubahan positif,” kata Eri.
Dengan program ini, Surabaya tidak hanya menyiapkan sumber daya manusia yang unggul, tetapi juga membangun harapan baru bagi puluhan ribu keluarga agar keluar dari lingkaran kemiskinan.